Senin, 26 Januari 2015

[SGD] Seperti Terbangunkan dari Mimpi tentang Angan

Tentang...

Ini adalah tulisan gue tentang Seseorang. Seseorang yang memperkenalkan gue tentang mimpi. Seseorang yang paling gue anggap berani dan paling idealis yang pernah gue kenal. Dia ciptakan lagu untuk negeri ini, DEMOKRASI PANCASILA. Itu adalah salah satu judulnya. Judul lagu yang mengingatkan kita pada lima sila yang menjadi landasan negara. Dia adalah orang yang sangat mencitai ibu pertiwi ini. Dialah yang pertama menyerukan satu kebebasan individu di kala hati ini masih terbawa arus liar hidup. 

Pertama kali gue kenal dia, tanpa sengaja. Saat gue magang buat sebuah proyek tentang analisis fasilitas pendidikan di negeri ini. Dia, terjun kelapangan. Ke sekolah-sekolah yang tak beda dengan kandang sapi. Tengah malam masih terjerat di tengah hutan karena jarak sekolah yang ditempuh begitu jauh. Gue melihat dia yang mencintai negeri ini. Seperti seorang ayah, tak ingin anaknya putus sekolah. Dia telah melanglang buana. Membiarkan hidupnya untuk seluruh negeri ini.

Dia tak ingin dijerat jabatan apalagi prosedur yang membutakan. Dia bebas. Seperti melihat burung terbang di langit yang luas. Kepak sayapnya, menggoda untuk mencoba bersama. Terbang melayang. Gue ingin bersamanya. Tapi dia tak pernah ingin terjerat dalam satu ikatan. Biarlah hanya karyanya yang bersama, didengar berulang kali, di baca bahkan sampai hapal luar kepala. Ini adalah salah satu yang pernah dia tulis.

"Terkadang keterdiaman ini mengingatkanku pada persoalan yang telah terjadi. Aku ingin berteriak selepas-lepasnya, menggigit amarah yang hampir tak mampu kujinakkan. Mungkin memang lebih baik telah terjadi daripada tidak sama sekali. Aku tau kau tidak akan mengerti tentang hal yang lebih luas mengenai maksud, itu sebabnya aku lebih memilih diam karena bertengkar mulut bagiku hanyalah perkara pengendalian diri yang ramah lingkungan. walau, Kau adalah puisi terindahku yang takkan pernah ada."

"pagi tadi aku terdiam, memperhatikan orang gila yang sedang dirundung masalah, aku tau dia sangat lapar...tapi tukang bubur itu entahlah, seharusnya tidak perlu sampai mengusirnya dengan cara begitu, menerima perlakuan tukang bubur yang kasar orang gila itu menjauh sekitar 20 meter sambil tersenyum pasrah. Aku beranjak dari perhatianku saat kulihat orang gila itu mulai mendekati tukang bubur lagi, perlahan-lahan ia semakin dekat, dan mendekat. Tukang bubur itu pun sepertinya sudah siap dengan pengusiran selanjutnya, tentunya dengan hujatan caci maki tak berguna. Aku keliru, ternyata tukang bubur itu telah tega menendangnya, orang gila itu meringis setengah tersenyum. Lalu aku bertanya pada tukang bubur itu seperti pembeli biasanya; Berapaan harga buburnya bang? enam ribuan,,,jawabnya. Bungkus bang, 3 porsi jadiin satu yak. Setelah selesai di bungkuskan aku sodorkan selembar uang kertas dan bilang ;sisanya buat bapak aja. Perlahan aku hampiri orang gila itu dan kuberikan sebungkus bubur padanya, entahlah sebab orang gila itu hanya tersenyum padaku. Antara aku, orang gila, dan tukang bubur; hanya sekedar bubur bagiku tapi sangat bermakna bagi sahabat-sahabatku yang lapar di jalanan, dan orang gila itu bagiku tetap sebagai manusia yang ramah lingkungan dan ramah senyum...Hari-harimu begitu indah hingga kau selalu tersenyum."

Mungkin kini dia sedang bertengger pada satu dahan, atau pula masih terbang mengawan... mencapai mimpi-mimpi yang lain. Meski hidupnya tak ada bedanya sama gembel di kolong jembatan. Namun dia memiliki hati yang bersih, hati ikhlas memberi yang terbaik untuk negeri ini. Biarlah banyak orang yang menyinggung bahkan melihatnya dengan sebelah mata. Dihatiku, dia tetaplah orang yang paling bergelora, yang telah menemukan dirinya.




LIRIK :

DEMOKRASI PANCASILA

hey Gal...
rajinlah belajar
sekolahlah yang benar
agar kau nanti dapat
pekerjaan

bulshit...
jangan berisik
coba lihatlah
banyak sarjana
pengangguran

jangan-lah
kau mudah menyerah
persoalan ditolak
bisa dibeli dengan banyak uang

anjing...
pikiranmu sempit
jiwamu sakit
kondisi sulit
smakin terhimpit

*****
renungilah, sadarilah, perjuangkanlah
bersatulah, bergegaslah, menciptakan perubahan

hey Gal...
ikutlah pemilu
pilihlah presiden
hormati demokrasi pancasila

haha...
aku mengerti
niatku bersih
memilih untuk tidak memilih

ingat-lah...
kesempatan yang langka
gunakanlah logika
lalu ambilah sepuas-puasnya

created ; soegali djaman
http://www.facebook.com/profile.php?id=1729358779

Related Posts:

  • Happy cekak day 2PM Go Crazy Tour In Jakarta bakal di gelar 28 Maret ini. Tapi, keinginan gue buat nonton konser 2PM ini terhalang sama harga tiket yang wuiiihhh..... selangit!! Februari, bulan penuh desakan Keinginan yang udah ga k… Read More
  • Yeo Jin Goo: Si ABG Cute dari Dunia Drama Korea Masih Inget sama anak kecil yang meranin Lee Gyeom kecil dalam drama Iljimae atau Han Jung Woo kecil pas dia lagi jadi anak sekolah di Missing You? Helloww.... Sekarang anak kecil di kedua drama itu kini udah jadi anak A… Read More
  • Lihat!! Para Aktor ini memiliki Wajah yang 'Tak Pantas' dengan Umur Mereka Wajah orang ras Asia memang kebanyakan terlihat lebih muda dibandingkan dengan ras lain, namun para aktor ini seakan tidak punya 'proses penuaan' yang terjadi pada kulit mereka. Mereka seakan masih cocok jika dikatego… Read More
  • Para Ahjusshi Usia kadang menjadi faktor yang mempengaruhi keredupan para bintang yang mengisi drama-drama layar kaca. Namun para bintang yang gue bakal obrolin kali ini ternyata sedikit yang termasuk kedalam pengecualian. Aktor-aktor … Read More
  • Memulai Kembali Setelah Berhibernasi Selama lebih dari Dua Minggu... iiiaaa... gue tau, gue terlalu terlena sama aktivitas baru. Gara-garanya gue ikutan online dating di salah satu web mengakibatkan blog yang gue sayang dan cinta ini di… Read More

0 komentar:

Posting Komentar